Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat kita temukan di bagian bumi mana saja. Pada jaman dahulu kelinci hanya dapat ditemukan di Afrika dan dataran Eropa.
Secara umum kelinci dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, kelinci bebas dan kelinci peliharaan.
Kelinci bebas adalah terwelu (Lepus carpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa,banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci di Lembang, dimana kelinci hias menjadi primadona para peternak. Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci pedaging, dimana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate kelinci dapat pula dijumpai di daerah Sumedang.
Manfaat Kelinci
Kelinci memiliki banyak manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli, selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya dapat dijadikan obat dan dimasak dalam beranekaragam cara, yang terkenal sekarang tentunya sate kelinci.
Daging kelinci dipercaya dapat digunakan sebagai obat yang mampu menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma, infeksi tenggorokan, liver, dan asam urat. Daging kelinci ternyata mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh asma.
Senyawa kitotefin berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Daging yang mengadung senyawa tersebut yaitu daging kelinci membentuk antibodi pada tubuh. Antibodi ini melekat pada sel mastosit yang bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membuat otot-otot polos saluran nafas berkontraksi. Hasilnya saluran nafas menyempit hingga terjadi asma.
Selain daging, kotoran kelinci pun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan biogas. Kotoran kelinci mengandung natrium yang tinggi dibanding kotoran hewan lainnya, sehingga sangat bagus sebagai pupuk organik bagi bunga-bunga dan buah-buahan. Air seni kelinci juga dapat digunakan sebagai penyubur tanaman. Kotoran kelinci sudah diusulkan sebagai biogas, namun tidak banyak yang memanfaatkannya, karena produk utama kotoran kelinci adalah pupuk.
Kelindi dari jenis bulu panjang seperti England Anggora dan Rex memberikan manfaat lain. Selain indah dipandang dan lembut, jenis ini memiliki bulu-bulu yang panjang, sehingga dapat dijadikan bahan wol. Bulu kelinci dapat juga dipakai sebagai bahan pakaian berbulu, jaket, selendang, tas, dompet, boneka dan sebagainya. Kulit bulu ini menggantikan peran hewan langka seperti anjing laut dan beruang. Pasar kulit bulu kelinci mencakup daratan Eropa, Rusia, Amerika dan Asia.
Kelinci dapat juga dibudidayakan agar dapat diambil manfaatnya secara maksimal. Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan. Dalam pemeliharaan perlu diperhatikan tempat atau kandangnya yang kering agar kelinci tidak mudah pilek, pengontrolan penyakit, perawatan dan pemberian pakan. Apabila kelinci tiak diurus dengan benar, dapat muncul penyakit bisul, kudis, eksim, penyakit telinga, kulit kepala, mata dan pilek.
Jadi jagalah kelinci dengan benar agar tidak terkena serangan penyakit. Dengan begitu hasil panen dapat berkualitas dan maksimal.
Kelinci sebagai hewan peliharaan pun mempunyai manfaat, salah satunya adalah tanggungjawab. Dengan memelihara kelinci, otomatis kita mendapatkan tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Tugas-tugas seperti memberi pakan yang benar, membersihkan kelinci dan juga kandangnya.
Kelinci dapat juga menjadi teman yang dapat menghibur apalagi ketika stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar