Senin, 11 April 2011

Struktur Perekonomian Indonesia

Sektor Perekonomian di Indonesia merupakan bahan pembicaraan yang sekarang ini sering menjadi masalah di dalam perekonomian Indonesia. Seperti kita ketahui sudah sering Indonesia membahas tentang Perekonomian Indonesia pada era reformasi pada tahun 1998. Gagasan yang dilakukan dalam melakukan langkah-langkah perekonomian Indonesia dengan menuju pada era industrialisasi, dengan mempertimbangkan usaha dan mempersempit jurang ketimpangan social dan pemberdayaan daerah, sehingga akan terjadi pemerataan kesejahteraan yang kiranya perlu dievaluasi kembali sesuai dengan konteks keyakinan dan tantangan dalam perekonomian Indonesia pada era globalisasi. 

Tantangan yang terjadi pada perekonomian di era globalisasi ini masih sama pada era sebelumnya, yaitu bagaimana sebjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia akan sejahtera. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, dan penduduk tersebar dari Sabang hingga Merauke. Jumlah penduduk yang banyak ini akan menjadi petimbangan utama dalam pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Berdasarkan adanya pertimbangan tersebut, maka sector pertanian menjadi sector terpenting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan perkebangan perekonomian Indonesia, maka pemerintah merencanakan masa depan Indonesia untuk menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sector pertanian menjadi semakin kuat.
Dengan adanya transisi (transformasi) struktural, Indonesia dihadapi berbagai permasalahan. Di sektor pertanian, Indonesia mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar jawa. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin banyak membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. 

Sesuai dengan masalah actual yang dihadapi sekarang ini, Indonesia mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Pada kemudian hari Indonesia akan mudah bergantung pada impor pangan luar negeri. Impor memang menjadi salah satu alternative solusi dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia, terutama karena semakin murahnya produk pertanian, seperi beras yang diproduksi Negara Vietnam dan Thailand. Namun, Negara Indonesia perlu mencermati bagaimana arah ke depan struktur dalam perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan terbentuk berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.
Struktur tenaga kerja kita sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 42,76 persen (BPS 2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.05 persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga kerja dari 1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen.

Sedangkan pertumbuhan besar untuk tenaga kerja ada di sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa sebesar 3,62 persen, sektor kemasyarakatan, sosial dan jasa pribadi 2,88 persen dan konstruksi 2,74 persen. Berdasarkan data ini, sektor pertanian memang hanya memiliki pertumbuhan yang kecil, namun jumlah orang yang bekerja di sektor itu masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa yang pertumbuhannya paling tinggi. 



Data ini juga menunjukkan peran penting dari sektor pertanian sebagai sektor tempat mayoritas tenaga kerja Indonesia memperoleh penghasilan untuk hidup. Sesuai dengan permasalahan di sektor pertanian yang sudah disampaikan di atas, maka kita mempunyai dua strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di masa depan. 

Strategi pertama adalah melakukan revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya, perlu dioptimalkan kinerjanya. Keberpihakan ini adalah insentif bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya dalam pertanian. Karena tanpa keberpihakan ini akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang akan beralih ke sektor-sektor lain yang insentifnya lebih menarik.

Strategi kedua dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Sektor ini merupakan sektor yang jumlah tenaga kerjanya banyak, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta industri pengolahan. Sarana pendukung seperti jalan, pelabuhan, listrik adalah sarana utama yang dapat mengakselerasi pertumbuhan di sektor ini.



Struktur perekonomian Indonesia sekarang adalah refleksi dari arah perekonomian yang dilakukan di masa lalu. Era orde baru dan era reformasi juga telah menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting yang membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Saat ini Indonesia mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat membentuk struktur perekonomian di masa depan. Namun, beberapa permasalahan yang dihadapi sektor pertanian di masa ini perlu segera dibenahi, sehingga kita dapat meneruskan hasil dari kebijakan perekonomian Indonesia yang sudah dibangun puluhan tahun lalu, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar